Gue bersyukur sampai saat ini gue sudah menginjakkan kaki di
semester 4 heheeheh, ya, sudah hampir dua tahun gue keluyuran ketemu yang
namanya dosen dan tugas. Gue anak Teknik Sipil, yang sering bergaul dengan
sipil dan suka ngemil. Kuliah mengambil jurusan Teknik Sipil tidak semudah
membalikan selimut tetangga. “kuliah ini
berat kamu nggak akan kuat, biar aku aja “ itu kata Dilan. Tapi kata gue “Kuliah itu bodo amat”. Untuk sampai ke
semester 4 ini, Gue banyak melewati tantangan yang membuat tegangan = P/A .
banyak tugas adalah hal biasa, dimarahin dosen mah hal biasa, diusir juga hal
biasa buat gue. Yang nggak biasa adalah disaat dosennya menjadi ramah. Kalau
dosen ramah dikelas bahkan ketawa itu adalah moment dimana kelas gue menjadi
berhantu. Tugas itu bagaikan hantu, yang datang tanpa diundang dan selalu
menggangu. Gue sebagai mahasiswa yang super duper sibuknya kewalahan mengusir
hantu tersebut.
Di semester 4 ini dosen gue kebanyakan dosen baru. Gue nggak
tahu pada kemana dosen gue yang lama, yang selalu ramah tapi ngasih banyak
tugas????. Mungkin mereka sudah move on dari gue yang selalu membuat mereka
marah. Dosen gue di semester ini kebanyakan lulusan luar negeri. Sehingga membuat
gue frustasi karena kebanyakan
istilah-istilah mereka memakai bahasa inggris. Nah, sedangkan gue yang bahasa
inggrisnya mampet gimana?, nggak mungkin kan, gue terjemahkan dulu. Ada dosen
gue kita sebut aja namanya ibu H. gue ngefans banget sama ibu itu, saking
ngefansnya gue ngggak mau ketemu ibu itu, beliau pintar, bahkan terlalu pinter
untuk ngajarin gue. Dia itu ngomong sering ngaco dan nggak jelas, nggak
sistematis, belum selesai ini sudah bahas yang itu, dan nggak pernah tuntas.
Sehingga otak gue makin panas buat mikir sampai berasap-asap. Dia selalu cerita kalau
dia itu licik dan sering memakai logika. Dia kebanyakan make logika geh,
sehingga tak ada perasaan sedikit pun terhadap gue yang nggak ngerti-ngerti. Lalu
beliau juga penyuka lagu Sheila on 7 . buktinya dikelas dia sering ngomong
“nanana nana nana ..nana nana nananana”
disetiap kalimatnya. Seperti ini:
Ibu H :
anak anak rumus tegangan geser adalah koefisien ditambah nanan..nanan nanan
Gue : Hah.. (apa
bego??!!!)
Ibu H :
itu ngerti kan??
Gue : (ngerti apa bego…. Itu rumus atau lirik
Sheila on 7 ????) kata gue dalam hati.
Ibu H:
kalian pake logika dong.
Beliau juga bilang “kalo tanah kampung gue itu unik..”
setiap dia masuk kelas minimal 10 kali dia ngomong seperti itu.
Ibu H : tanah kamu itu unik….
Gue :
ia
Ibu H : tanah kamu itu unik….
Gue : ia bu..
Ibu H : tanah kamu itu unik….
Gue : ia bego, gue denger
Ibu H : tanah kamu itu unik….
Gue : Ia ,Ia, Ia, Ia, ia bu
Ibu H : tanah kamu itu unik….
Gue : ibu mau dilempar tanah
supaya makin unik???
Ini adalah keresahan gue, tolong bagi kalian dosen-dosen
pahamilah mahasiswa kalian.
Tidak semua mahasiswa mengerti apa yang kalian sampaikan.
Apalagi kalo satu kelas tidak paham mata kuliah kalian>>>>>>
…
Gue sekarang masih memahami dosen gue itu, mudah-mudahan
selama satu bulan ini beliau tidak salah makan, dan kembali normal seperti
semula. Tapi gue dengar, gaya mengajar beliau memang seperti itu. Ya udalah
MAMPUSLAH GUE SATU SEMESTER INI.
No comments:
Post a Comment