"kehabisan " kata itu menjadi musuh dipikiran gue seperti kalau kehabisan sabun, waduh gawat ganget, kehabisan odol, sampo, di tambah sabun cuci piring, masih mending kalau masih tersisa duit, jika tidak mampus ... bener-bener mampus, hidup lo seharian itu menjadi tidak berarti, seakan-akan lo berdoa mau tobat, dan bertapa sepanjang malam. gila lebay banget gue.....
bayangin jika seharian lo mengalami hal itu, itu tak seberapa sih... tapi lo mengalami masa sulit deh pasti/....
contohnya , lo kehabisan pasti beli dong , beli perlu duit, pergi beli perlu jarak yang ditempuh (berapa energi total yang lo keluarin membeli hal tersebut, rumusnya????? aduh lupa gue), kesal bercampur rasa marah (kok bisa cepat habis), belum nanti hadapin mbak-mbak indomaret yang sering nanya ingin diisi pulsanya mas???? bang??? isi pulsa Bang???? lalu lo jawab "maaf mbak kalau nawarkan yang menarik dong seperti "maukah kau jadi pacarku?"atau yang romantis " maukah menikah denganku?" atau yg lebih jijik "maukah kamu mengantarkanku ke hatimu??"
aduh habis |
atau cara kedua lo jawab dengan jantannya pas ditanya "bang, pulsanya sekalian?" lo jawab "oke mbak, kirim di Hp mbak aja" . kren sih tapi habis itu, lo nangis kehabisan duit, (cengeng banget), mending nggak usah.
No comments:
Post a Comment