1. Lompat Batu
Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain.
ni termasuk ke warisan dunia lho
ni terkenal lho didunia.... mau lihat ke Nias aja.... ketempat gw.. heheheh
lompat Batu |
tari perang "tari Baluse" merupakan tari berbentuk seseorang yang ingin mempersiapkan perang. Dengan memakai pakaian adat didominasi warna merah, kuning,hitam. Dengan alat baluse, pedang, dan variasi gerakan yang sangat keren. hmmmm ... coba kalau setiap Negara sebelum berperang melakukan tarian ini.....
3. BOwoBowo adalah adat pada pesta pernikahan dan merupakan harga perempuan saat menikah. Di Nias terkenal dengan bowo yang mahal, sekarang sudah mulai berkurang.
tentang pernikahannya uniknya apa coba?? pengantinnya diangkat dari rumahnya sampai ke rumah pihak laki-laki(mertua) dengan menggunakan bambu yang diikat dibawah kursi, pengantin nanti duduk di kursi. dan terdiri dari 4 orang atau lebih yang mengangkatnya.
uniknya lagi apa? pengantinnya selalu menangis kalau pesta pernikahan. Ni aneh dihari yang sebenarnya Bahagia malah menangis!!!! mungkin (sangking bahagianya nangis kali).
4. Upacara Adat Kematian
Orang Nias percaya bahwa yang sudah meninggal kekayaan dan kepunyaannya dibumi masih dibawa di alam sana. Mereka biasanya mendoakannya dan melakukan upacara pemberian makan pada arwahnya. Biasanya arwahnya menyentuh makanan tersebut.
5. Tari Maena
Tari ini lebih mirip tari poco-poco tapi bukan sebenarnya. Cara pembawaan tari ini dengan dinyanyikan lagu intro oleh peserta dan ada pembaca ayat-ayat lirik lagunya oleh satu atau 2 orang.
Biasanya yang suaranya bagus.
6. Gowasa
Adat ini sudah dibilang Punah karena merupakan adat dengan biaya paling mahal, biasanya memotong Babi hingga ribuan atau ratusan dan dibagi-bagikan pada penduduk. Dengan tujuan mendapat kebesaran dengan nama "Balugu".
bayangin kalau sekarang jalanan macet karena banyak kendaraan , di Nias jalanannya macet karena banyak babi lewat.
jimbi Bawi (rahang bawah) biasanya diberikan pada balugu sumber gambar www.niasbangkit.com |
No comments:
Post a Comment