stasiun tanggerang |
di nerwegia |
makan jeruk besar... |
Sekitar 2 jam ditempuh dari Bandar Lampung ke Pringsewu dengan niat liburan ke Jakarta tempat tante. Sampai pringsewu gw harus pamit dulu sama suster kepala disana tetapi sulit ketemu dengan beliau dengan berbagai kesibukannya membuat gw harus menginap 3 hari disana, hanya untuk pamit ya Aullah.... siang malam gw tungguin di ruang resepsionis tetapi hidungnya nggak muncul juga. Pada hari ketiga masih gw tungguin , menrut gw pekerjaan paling membosenin di dunia ini adalah menunggu. Setelah lama gw menunggu akhirnya dengan wajah pulas dengan rasa penyesalan gw mutusin untuk nggak menunggu lagi... tiba-tiba eh beliau lewat....ups langsung loncat 3 meter dari sudut tembok menghampiri beliau, yang gw rasakan jantung gw berdebar kencang, mata gw tak berpusat, tangan gw gemetar, bibir pecah-pecah, sariawan, gangguan tenggorokan, nggak-nggak maksud gw gini gw gugup. Beliau mempersilahkan gw ke ruang tamu. Dalam hati gw “gila gw tamu coy..... eh bentar biasanya tamu di kasih snak, minuman tapi kok ini beda”, inilah percakapan gw
Gw: siang suster pa kabar?
Beliau : senyum-senyum saja
Gw : jadi gini, saya mau liburan ditempat tante saya boleh nggak???
Beliau : oh itu .... ya boleh.... nanti urusan perjalananmu biar diurus petugas resapsionis ya...
Gw : oke.. makasih banyak ...
Huff... jantungku normal kembali, bibir saya yang tadinya pecah-pecah alhamdulilah kini benkak-bengkak .
Gw berangkat tanggal 26 des 2014 pukul 20.00 malam naik bis dari pringsewu ke jakarta. Berbagai rintangan perjalan gw lalui sebelum sampai tempat tante gw. Pertama, di dalam bis teman sebangku gw orang gendut dan hoby kentut. Ya Aullah frustasi gw dijalan sudah makan tempat duduk, makan makanan gw lagi ya tau aja orang gendut sukanya makan mulu lalu yang paling gw nggak suka adalah dia sering kentut sampai gw pingsan di jalan. Dalam hati gw “sungguh perjalanan setan” dan dia sering telponana di jalan dengan suara gede ... mati aku. Kedua, di kapal gw sudah beli tempat duduk santai di lantai paling atas dengan harga 8000. Nggak sempat gw nikmati hujan turun gw masuklah kedalam tempat penumpang, setelah hujan selasai tempat santai gw nggak ada lagi sungguh.....
Sampai jakarta pukul 06.00 diiringi oleh hujan yang lebat. Sampai nunggu jemputan dari tante Liani gw duduk di Depan toko 7 Eleven. Hujan makin deras hingga membuat gw terasa kedinginan. Gw nggak berhenti menelpon tante Liani supaya cepat di jemput, tetapi maklum Tante Lian juga terjebak hujan. Waktu terus berputar hingga pukul 10.00. akhirnya, Tante Liani sampai juga, dengan pura-pura menipu waktu nelpon dia tidak tahu tempatnya ternyata dia sudah di Samping gw ...
Sebelum menuju tanggerang kami ke Monas sebentar untuk jalan-jalan bersama Teman Tante. Sangat menyenangkan di sana kami berfoto-foto pada patung, pada maskot spidermen, marcsa,ondel-ondel wei macam-macam sampai orang tak kenal pun diajak foto...kren...
Kami pulang lewat busway transjakarta sungguh angkutan tidak menyenangkan dimana kami harus dempet-dempetan untuk masuk kedalam bis. Banyak sekali penumpangnya dan transit yang harus ngantri panjang, itu saking panjangnya kerjain soal matem masih sempat, masak gorengan dll. berebu-rebutan,panas,nggak dapat tempat duduk. “sadis” pokoknya. Kalau bahasa Nias itu “haniha jalio onia banio” siapa yang duluan itu yang beruntung. Kalau lo telet pulang saja.....
Setelah sampai rumah ketemu Tante Kie, Tante Serny, Pakci Alfon, dan saudara-saudara orang Nias di sana tante mawa, tante idena,murni yang sering bilang bahwa gw mirip Daus (padahal gw mirip adek gw kan ..?) dan ketemu pakde sebenarnya, tetapi dia telah tiada ...nggak maksudnya dia telah pergi ke seminari melanjutkan tugas mulianya. Malam itu juga gw nggak bisa tidur “panas” gelisah gw makanya sepanjang malam gw di Luar terus sambil lihatin bintang dan bilang padanya “bintang kamu gelisah juga nggak?”.
Besoknya pak talu Arman jg liburan disini. Dia dari Bandung yang tidak ada Lautan Apinya. Kita ngobrol-ngobrol , bersama jg om juris, hardy. Kami nonton tv karena lagi berita hotnya hilangnya kontak pesawat airasia .... tetapi menurut gw kalau kontaknya hilang minta nomornya lagikan nggak papa toh!! (nggak nyambung), kami main gitar walaupun lirik lagunya tidak hapal, main game bersama temannya om, game Naruto yang sekali jurus kita bisa buat gorengan satu ember, game PES yang buat Pak Talu Arman nggak bisa nyetak gol (dia nendangnya pake stick sih bukan pake kaki) sedangkan gw pake stick jg sih....heheh
Tetapi ditengah ke asyikan kami ternyata Pakci Alfon sakit “dia merayakan tahun barunya berdua selimut (kangen ama selimut kali ya). Nggak...nggak dia sakit kerena kena hujan (sering main hujan sih) nggak...nggak bukan begitu gimana sih.. sampai membuat Tante Kie sibuk hmmm setengan mati
Kami jalan-jalan ke mol, kesini kesitu dengan diselingin polisi (dalam keadaan tidur). Gw kesel ama polisi tidur nggak bangun-bangun tidur mulu kerjaannnya....kwkwkwk
Tanggal tiga saya dan pak talu Arman pulang. Pak Talu Arman pulang duluan jam delapan pagi. Sedangkan gw pulang jam 16.00 sore supaya sampai digambir sebelum berangkat bis jam 19.00.
Sorenya mau ke gambir hujan lebat sekali tetapi kami terpasak melewatinya bertiga Tante kie, Tante Liani dan gw kami takut nanti telat sampai ke terminal. Di perjalanan kami naik kereta api di stasiun tanggerang menuju jakarta. Didalam kereta kami begitu kedinginan ditambah lagi ac nya, terutama tante Kie karena tidak memakai jaket. Dua kali transit akhirnya sampai di jakrta dekat gambir, di tengah perjalanan kami selalu diberi pertanyaan oleh Tante kie dalam bahsa nias “ hana araea berangkat, tola nalo elungu itae,???” ya e yaelah .....
Kami naik taksi menuju gambir dan Tante Liani mengambil tiket Damri buat keberangkatan gw setelah itu gw berangkat dari jakarta ke Bandar Lampung lagi . perjalanan lancar hingga sampai ketempat tujuan. Terimakasih tante,pakci,patalu semua....... semoga kita bisa ketemu di liburan mendatang.
.
(Y)
ReplyDeletepasti.
ReplyDelete